Baca juga ulasan tentang Hotel Lavana, kuala lumpur.
Setelah check in hotel, lanjut makan siang di restoran Al Arifin, balik ke kamar untuk istirahat sejenak, perjalanan kami lanjutkan ke Menara Kuala Lumpur.
Menara Kuala Lumpur atau dikenal sebagai KL Tower yang merupakan salah satu ikon Kuala Lumpur. Untuk menuju menara Kuala Lumpur, dari hotel kami berjalan kaki sekitar 50 meter ke halte bus Pasar Seni, kemudian naik bus Go KL warna ungu, bus Gratis keliling Kuala Lumpur. Kalau di peta, seharusnya bus berhenti di halte KL Tower, tapi ternyata bus tidak berhenti, baru berhenti di halter berikutnya halte The Weld, akhirnya kami berjalan sekitar 200 meter ke KL Tower ini.
Menara Kuala Lumpur atau KL Tower sebenarnya adalah sebuah menara telekomunikasi yang pada awalnya dibangun sebagai pemancar radio dan televisi nasional malaysia, namun akhirnya juga berfungsi sebagai wahana wisata. Dibangun diatas bukit Nanas, dan memiliki tinggi 421 meter. Karena letaknya di bukit, dari jalan raya cukup jauh, lumayan gempor juga kalau jalan kaki ke menara ini. Tapi kabar baiknya, dari gerbang komplek menara ini disediakan free shutle, sehingga lumayan membantu wisatawan seperti kami he...he...he.
Didekat pintu gerbang menara KL |
Penampakan KL Tower. sumber:Wikipedia |
Kembali naik GoKL warna ungu di halte The Weld, setelah melewati 2 halte, sampai di halte Pavilion kami turun dan berganti bus GoKL yang warna hijau. Lumayan lama juga kami menunggu GoKL ini karena memang hari sudah mulai sore dan banyak pekerja kantoran di kuala lumpur yang pulang kerja dan naik bus gratisan ini.
Setengah jam kami menunggu akhirnya datang juga bus yang kami tunggu, setelah naik bus pun melaju menuju Menara Kembar Petronas. Ternyata oh ternyata, kurang lebih 1km menjelang twin towers legendaris tersebut jalanan macet parah, sampai-sampai Faqih tertidur pulas he..he...
Sebelumnya.... 3. Menara Kembar Petronas
No comments:
Post a Comment